Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog

Archive for November, 2006

CV – Fahmi Amhar

Tuesday, November 28th, 2006

Saya paling malez kalau harus mengisi CV.  Baik itu CV untuk pembicara seminar atau CV untuk keperluan dinas.  Rasanya koq formil banget gitu.  Apalagi bila ada kesan “banyak-banyakan organisasi” atau “banyak-banyakan pengalaman kerja” (dalam arti gonta-ganti perusahaan & jabatannya.  Padahal sejatinya, kesibukan seseorang tidak selalu berbanding dengan jumlah organisasi yang diikutinya, atau jumlah pekerjaan yang melibatkannya.

Bisa saja seseorang seumur-umur cuma di satu organisasi, tetapi dia adalah perintis suatu organisasi yang kelas dunia.  Ingat Lord Baden Powel pendiri Boy Scotts International misalnya.  Atau Taqiyyudin an-Nabhani pendiri Hizbut Tahrir.  Demikian juga, orang yang seumur hidup fokus di satu pekerjaan bisa jadi lebih sibuk dari orang yang secara simultan terlibat di sepuluh perusahaan.  Bayangkan William H. Gates (Bill Gates) – pendiri Microsoft, yang setahu saya tidak pernah gonta-ganti perusahaan … he he.

Tapi baiklah, untuk tidak mengecewakan yang meminta CV saya, berikut ini adalah CV informal saya, sebagaimana pernah dimuat di majalah al-Waie, dengan sedikit modifikasi.

Dr.-Ing. H. Fahmi Amhar, lahir di Magelang, tahun 1968.  Setelah lulus SMAN 1 Magelang tahun 1986, sempat kuliah di jurusan Fisika ITB selama satu semester.  Dia kemudian mendapat beasiswa dari Menrsitek Habibie (OFP-STAID) untuk melanjutkan studi di Eropa Barat. 

Fahmi bermukim di Austria selama hampir 10 tahun, hingga meraih gelar “Diplom-Ingenieur” dari Universitaet Innsbruck & Technische Universitaet Wien (Vienna University of Technology) dalam bidang geodesy, photogrametry & cartography pada tahun 1993; kemudian “Doktor der technischen Wissenschaften” dari Technische Universitaet Wien , dengan dissertasi dalam bidang geomatics engineering (3D-GIS, digital orthoimage & spatial database) pada tahun 1997.

Fahmi menyukai dunia ilmiah dan dakwah sejak remaja.  Tahun 1984-1986 Fahmi tiga kali menjuarai Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI, hingga sempat ditawari masuk IPB tanpa test oleh Rektornya saat itu, Prof. Dr. Andi Hakim Nasution, meski masih kelas 2 SMA.   Semasa SMA pula dia ikut mendirikan Kelompok Ilmiah Remaja SMA1 Magelang (pi-Sigma) dan Keluarga Remaja Islam Magelang (Karisma).  Di Austria Fahmi menjadi motor pengajian mahasiswa dan TPQ di KBRI. 

Fahmi memperoleh pengetahuan Islamnya dari kegemarannya membaca, berdiskusi dan mengikuti kajian di berbagai tempat, mulai dari kajian kitab dengan Ust. Yusuf di Magelang yang kebetulan ayahnya sendiri, training khatib di masjid jami’ Magelang (kalangan NU), kuliah shubuh setiap ahad pagi di kampus Universitas Muhammadiyah, juga di beberapa pergerakan seperti Pelajar Islam Indonesia (PII), kelompok mentoring Masjid Salman ITB, ICMI hingga ke berbagai gerakan Islam di luar negeri.  Fahmi pernah pula mengunjungi sentra-sentra studi Islam seperti Mekkah, Madinah, Cordoba, Cairo, Istanbul hingga McGill University di Canada.  Bukunya tentang Islam yang pernah terbit adalah “Bunga Rampai Kajian Islam di Wina” (Wapena, 1995), dan “Buku Pintar Calon Haji” (GIP, 1996).  Tulisan populernya juga banyak dimuat di berbagai media nasional, seperti Republika, Kompas, Media Indonesia, Kedaulatan-Rakyat, Suara Hidayatullah, Suara Islam, Nebula, al-Waie, serta disimpan di ratusan websites.

Saat ini Fahmi bekerja sebagai Peneliti Utama (gol IV/e) bidang Sistem Informasi Spasial pada Badan Koordinasi Survei & Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan juga dosen luar biasa pada pascasarjana IPB dan Univ. Paramadina.  Fahmi pernah juga menjadi dosen tamu di Universitas Muhammadiyah Magelang dan STIE Hamfara Yogyakarta.  Selain itu lebih dari 50 lembaga pemerintah, swasta, pendidikan dan LSM pernah mengikuti trainingnya dalam berbagai topik. 

Tahun 2001 Fahmi meraih penghargaan Peneliti Terbaik bidang Teknologi Rekayasa dalam Pemilihan Peneliti Muda Indonesia yang diadakan oleh LIPI. 

Fahmi menikah dengan dr. Arum Harjanti, dan diamanahi tiga anak: Fitri Hasanah Amhar, Faizah Hidayati Amhar dan Fahri Hasanuddin Amhar.

Mencari Haji Mabrur yang Transformatif

Monday, November 27th, 2006

Dr.-Ing. H. Fahmi Amhar
Penulis “Buku Pintar Calon Haji”, Alumni ESQ Eksekutif Nasional angk. 37.
Setiap tahun minimal dua ratus ribu manusia Indonesia berada di antara hampir tiga juta lebih muslim yang berhaji di tanah suci.  Demikianlah sudah berjalan berpuluh tahun.  Maka kita pantas bertanya, sejauh mana para haji ini bisa memberi manfaat bagi sekitarnya.  Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi sekitarnya”.

Sekiranya haji hanya dipandang sekedar rutinitas ritual – apalagi bagi sebagian orang: rutinitas bisnis – niscaya jutaan alumni tanah suci ini hanya menghambur-hamburkan devisa negara.  Sama seperti orang yang sholat lima waktu, namun terus saja korupsi (sholatnya tidak mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar).  Atau orang yang puasa namun yang didapat cuma lapar dan hausnya saja.

Ini artinya, para haji harus mampu menghayati inti ajaran haji.  Dan tulisan ini mencoba menguraikan secara singkat, bagaimana mendapatkan haji yang transformatif, haji yang mengubah masyarakat, dari masyarakat yang bodoh ke masyarakat yang cerdas, dari masyarakat tertindas ke masyarakat merdeka, dari masyarakat jahiliyah ke masyarakat Islami, tanpa menafikan pluralitas di dalamnya.

Pelajaran Lima Inti Ritual Haji

Haji memiliki lima ritual inti, yakni ihram, thawaf, sa’i, wukuf dan melempar jumrah.  Apa pelajaran yang harus dihayati oleh lima inti ritual ini?

Ihram adalah simbol penyucian diri.  Sungguh manusia diciptakan dalam keadaan sama, tidak punya apa-apa kecuali ruh sifat-sifat mulia Allah yang ditiupkan dalam dirinya.  Karena Allah al-’Adl (yang Maha Adil), maka manusia cenderung suka diperlakukan adil.  Karena Allah al-’Alim (Yang Maha Berilmu) maka manusia cenderung suka pada ilmu baru.  Dan karena Allah Ar Rahman (Yang Maha Penyayang) maka manusia suka disayang oleh siapapun.  Hanya saja, di dunia nyata dijumpai manusia yang berperilaku curang, tidak mau belajar dan kejam pada sesama.  Ini terjadi karena fitrah diri mereka tertutup oleh noda-noda kesombongan, kerakusan, kedengkian atau kemalasan.  Dari noda-noda inilah hati harus “diihramkan”.  Hati yang telah “ihram” akan lebih mudah menerima hidayah, menerima ilmu, sehingga potensi diri yang luar biasa dalam diri manusia bisa dibangkitkan.

Agar bangkit selain dibutuhkan hati yang bersih, juga dibutuhkan pedoman atau SOP, yaitu syari’at-Nya.  Pada syari’at ini setiap pribadi yang beriman wajib mengacu atau “berthawaf”.  Bulan dan satelit berthawaf mengelilingi bumi.  Bumi berthawaf mengelilingi matahari.  Bila satelit berhenti berthawaf, maka dia akan hilang atau jatuh.  Demikianlah, bila pikiran tidak berthawaf pada syari’at, maka dia akan liar atau beku.  Pikiran yang menolak syari’at akan liar mengikuti hawa nafsu, atau bertahan dalam tradisi yang anti modernitas.

Namun tak cukup membuka hati dan mengarahkan pikiran.  Aktivitas sehari-hari kita harus dipenuhi dengan kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ihlas.  Contohlah ibunda Ismail, Siti Hajar, yang tak pernah berputus asa dalam menjemput rizki yang telah disediakan Allah.  Pikirannya tak pernah ragu bahwa Allah telah menyediakan rizki bagi setiap mahluknya.  Namun dia telah membuktikan langkah menjemput rizki ini dengan sa’i.  Maka mari kita “men-sa’i-kan” aktivitas kita selama ini.  Aktivitas yang dilandasi keyakinan bahwa Allah pasti memberi peluang sukses, hanya harus kita cari di jalan yang halal secara cerdas.

Setelah rizki didapat, baik itu berupa materi, fisik yang sehat, ilmu yang tinggi, posisi yang dihormati, dan teman yang menyenangkan, maka semua ini perlu dihadirkan di tengah manusia.  Inilah falsafah wukuf, hadir di Arafah bersama tiga juta manusia yang didepan Allah hanya dinilai taqwanya.  Kita harus mampu “me-wukuf-kan” semua rizki yang kita dapat, karena di depan Allah bukan itu yang dinilai, namun manfaatnya di tengah masyarakat.  Apa artinya kekayaan kalau tidak dibagi kepada dhuafa, apa artinya tubuh yang sehat kalau tidak digunakan untuk amar ma’ruf nahi munkar, apa artinya ilmu yang tinggi kalau tidak dipakai mencerdaskan umat, apa artinya posisi yang dihormati bila tidak mampu mengayomi rakyat, dan apa artinya teman yang banyak bila tidak mampu saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.

Semua jalan di atas pasti akan diganggu oleh orang-orang yang tidak suka, sebagaimana Sunnatullah iblis yang tidak suka Allah mencipta manusia sebagai wakilnya di muka bumi (Khalifatul fil Ardh) untuk menebar rahmat ke seluruh alam.  Karena itu, setan-setan kesombongan, kerakusan, kedengkian dan kemalasan akan terus bergentayangan menghalangi kita.  Untuk itu, setan-setan ini harus “dilempari” sebagaimana para hujaj melempar jumrah.  Dan setelah dilempar tentu saja mereka tidak boleh “dibawa pulang” alias “direhabilitasi”.

Meng-“ihram”-kan hati, men-“thawaf”-kan pikiran, men-“sai”-kan aktivitas, me-“wukuf”-kan rizki yang diterima dan me-“lempar jumrah” pada penghalang amal kita ini selayaknya mampu dihadirkan oleh siapapun, termasuk oleh mereka yang karena faktor finansial, kesehatan atau quota belum mampu memenuhi panggilan Allah ini.  Meski demikian, penghayatan nilai-nilai haji ini tentu saja bukan substitusi dari ibadah haji ke tanah suci.  Tentu saja, para haji sepulang dari Mekkah, ditunggu perannya menjadi teladan dan agen dalam transformasi bangsa ini, ke arah yang lebih mulia.

Puisi-puisi bagi yang memendam cinta

Friday, November 24th, 2006

Puisi-puisi ini bukan untuk “menyambut” Valentine Day.
Tapi sekedar menunjukkan, dimensi cinta dalam Islam yang begitu dahsyat, karena
datang dari Sang Maha Pemilik Cinta.

Kata pepatah:

To love someone, is nothing
Be loved by someone, is something
Be loved by someone who you love, is exciting
Be loved by The Lover, is everything

Puisi berikut ini mirip, tapi tidak identis.

Puisi pertama adalah do’a seorang wanita untuk lelaki pujaannya.
Puisi kedua adalah do’a seorang lelaki untuk wanita pujaannya.
Puisi ketiga adalah do’a seseorang (lelaki ataupun wanita) untuk sahabat / saudaranya yang wanita
Puisi keempat adalah do’a seseorang (lelaki ataupun wanita) untuk sahabat / saudaranya yang lelaki.

Mudah-mudahan puisi-puisi ini bisa menjadi kado untuk suami / istri terkasih, juga untuk pasangan-pasangan yang akan merajut mahligai rumah tangga.

Wassalam
FA.-

PUISI PERTAMA
Doa seorang wanita untuk lelaki pujaannya

Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seorang pria yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Seorang pria yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
seorang pria yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.

Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku
seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah
seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika di sebelahnya.

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
seorang pria yang membutuhkan do’aku untuk kehidupannya
seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta .

Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat seorang pria itu bangga
berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya
dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat-Mu yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-Mu bukan dari luar diriku
Berikan aku tangan-Mu sehingga aku selalu berdoa untuknya.

Berikanlah aku penglihatan-Mu sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja
Berikanlah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan
“Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku
seorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Amien.

PUISI KEDUA
Doa seorang lelaki untuk wanita pujaannya
Aku berdoa untuk seorang wanita , yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seorang wanita yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.

Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Seorang wanita yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang wanita yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
seorang wanita yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.

Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku
seorang wanita yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah
seorang wanita yang mencintaiku bukan karena lahiriahku tetapi karena hatiku.

Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
seorang wanita yang dapat membuatku merasa sebagai seorang laki-laki ketika di sebelahnya.

Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
seorang wanita yang membutuhkan do’aku untuk kehidupannya
seorang wanita yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
seorang wanita yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta .

Buatlah aku menjadi seorang laki-laki yang dapat membuat seorang wanita itu bangga
berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya
dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat-Mu yang kuat sehingga kekuatanku datang dari-Mu bukan dari luar diriku
Berikan aku tangan-Mu sehingga aku selalu berdoa untuknya.

Berikanlah aku penglihatan-Mu sehingga aku dapat melihat
banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja
Berikanlah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan
“Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku
seorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Amien.

PUISI KETIGA
Doa seseorang untuk sahabat / saudaranya yang wanita
Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidup sahabatku
Seorang pria yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria yang akan meletakkan sahabatku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Seorang pria yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
seorang pria yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.

Seorang pria yang tidak hanya mencintai sahabatku tetapi juga menghormatinya
seorang pria yang tidak hanya memujanya tetapi dapat juga menasehatinya ketika berbuat salah
seorang pria yang mencintainya bukan karena kecantikannya tetapi karena hatinya.

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaiknya dalam tiap waktu dan situasi
seorang pria yang dapat membuatnya merasa sebagai seorang wanita ketika di sebelahnya.

Seorang pria yang membutuhkan dukungannya sebagai peneguhnya
seorang pria yang membutuhkan do’anya untuk kehidupannya
seorang pria yang membutuhkan senyumannya untuk mengatasi kesedihannya
seorang pria yang membutuhkan dirinya untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta .

Buatlah sahabatku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat seorang pria itu bangga
berikan dia sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga dia dapat mencintainya
dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cinta

Berikanlah sifat-Mu yang lembut sehingga kecantikannya datang dari-Mu bukan dari luar dirinya
Berikan dia tangan-Mu sehingga dia selalu berdoa untuknya.

Berikanlah dia penglihatan-Mu sehingga dia dapat melihat
banyak hal baik dalam diri suaminya dan bukan hal buruk saja
Berikanlah dia mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat,
sehingga dia dapat mendukungnya setiap hari, dan dia dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya mereka akan bertemu, aku berharap mereka berdua dapat mengatakan
“Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepada kami
seorang yang dapat membuat hidup kami menjadi sempurna”.

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan mereka bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Amien.

PUISI KEEMPAT
Do’a seseorang untuk sahabat / saudaranya yang lelaki.

Aku berdoa untuk seorang wanita , yang akan menjadi bagian dari hidup sahabatku
Seorang wanita yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.

Seorang wanita yang akan meletakkan sahabatku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Seorang wanita yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang wanita yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
seorang wanita yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.

Seorang wanita yang tidak hanya mencintai sahabatku tetapi juga menghormatinya
seorang wanita yang tidak hanya memuja sahabatku tetapi dapat juga menasehati ketika dia berbuat salah
seorang wanita yang mencintai sahabatku bukan karena lahiriahnya tetapi karena hatinya.

Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaiknya dalam tiap waktu dan situasi
seorang wanita yang dapat membuatnya merasa sebagai seorang laki-laki ketika di sebelahnya.

Seorang wanita yang membutuhkan dukungannya sebagai peneguhnya
seorang wanita yang membutuhkan do’anya untuk kehidupannya
seorang wanita yang membutuhkan senyumannya untuk mengatasi kesedihannya
seorang wanita yang membutuhkan dirinya untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta .

Buatlah sahabatku itu menjadi seorang laki-laki yang dapat membuat seorang wanita itu bangga
berikan dia sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga dia dapat mencintainya
dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cinta

Berikanlah sifat-Mu yang kuat sehingga kekuatannya datang dari-Mu bukan dari luar dirinya
Berikan dia tangan-Mu sehingga dia selalu berdoa untuknya.

Berikanlah dia penglihatan-Mu sehingga dia dapat melihat
banyak hal baik dalam diri istrinya dan bukan hal buruk saja
Berikanlah dia mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat,
sehingga dia dapat mendukungnya setiap hari, dan dia dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya mereka akan bertemu, aku berharap mereka berdua dapat mengatakan
“Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepada kami
seorang yang dapat membuat hidup kami menjadi sempurna”.

Mereka mengetahui bahwa Engkau menginginkan mereka bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Amien.