Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog

Archive for April, 2013

Hanya di Negeri Antah Berantah

Monday, April 22nd, 2013

Ini hanya terjadi di negeri antah berantah,
kalau ada yang bicara seputar khilafah,
selalu tiba-tiba ada yang jadi marah,
lalu dia menunjuk satu nama harakah,
yang katanya aqidahnya sesat dan salah,
amalannya tidak istiqomah,
banyak menyebar fitnah,
dan tidak pernah ramah.

Padahal khilafah itu warisan Nabi,
di berbagai kitab fiqh terkenal tersusun rapi,
jadi tidak mungkin ada satu harakah memonopoli,
jadi kenapa mereka jadi alergi?
padahal yang bicara khilafah itu tak minta digaji,
ataupun minta fasilitas laiknya pejabat tinggi,
Tidak, mereka hanya ingin orang tambah peduli,
Dan inipun bukan tujuan akhir perjuangan ini.

Tujuan akhirnya adalah ridha Allah Yang Maha Esa,
ketika seluruh syariah Islam diterapkan manusia,
baik secara pribadi atau melalui kekuasaan negara,
dan penjajahan dalam segala bentuknya akan sirna,
sehingga terpancar rahmat ke seluruh dunia.
Negara yang sanggup seperti itu khilafah namanya.
Dia bukan negara yang mengada-ada,
Tetapi lahir dari keimanan dan jelas tuntunannya,
dan terbukti sejarah implementasinya.

Fardhu Kifayah 90% : Fardhu Ain 10%

Friday, April 12th, 2013

Pertanyaan:
Ada  yang tanya tentang “dosa investasi” terkait prosentase 90% fardhu kifayah (syariat dimensi-3) dan 10% fardhu ain. Tokoh tersebut tanya rincian atau perhitungannya? agar beliau juga bisa menjelaskan ke masyarakat/umatnya.

Jawaban:

Ajak aja exercise begini:
Sholat – fardhu ain kan?
— bagaimana ttg menyediakan tempat sholat (masjid/mushola)?
— bagaimana ttg mengetahui arah kiblat?
— bagaimana ttg membuat alat pencari arah kiblat (kompas)?
— bagaimana ttg mengetahui waktu sholat?
— bagaimana ttg membuat alat penunjuk waktu (jam)?
— bagaimana ttg menyediakan air wudhu?
— bagaimana ttg menyediakan sumur / instalasi PAM?
— bagaimana ttg melantunkan adzan?
— bagaimana ttg menyediakan pengeras suara utk adzan?
— bagaimana ttg menyediakan aliran listrik?
— bagaimana ttg membangun pembangkit listrik ?
— dsb.
Cobalah untuk beberapa fardhu ain yang lain:
puasa – zakat – haji – menuntut ilmu – makan yang halal – tutup aurat, dst.

bukan tanda-tanda kebodohan

Thursday, April 11th, 2013

Semangat muda yang membaja memang harus ada,
Tetapi itu tidak cukup untuk bekal ke medan laga,
Semua harus disertai sabar yang tak kunjung reda,
Untuk terus belajar, dan tak lekas menepuk dada.

Berikut ini bukan tanda-tanda kebodohan,
tapi kemalasan belajar serius berbulan-bulan,
atau kesombongan merasa sudah ikut sebuah gerakan,
yang lebih hebat dari orang kebanyakan.

Tanda pertama:
Gerakan kami paling benar, yang lain semua salah,
Karena mereka semua tergolong ahli bid’ah,
Duduk bersama ahli bid’ah, itu haram jaddah,
Jadi tak boleh lagi diskusi bersama mereka-lah.

Tanda kedua:
Gerakan mereka asasnya keliru, jadi semuanya palsu,
Apapun yang mereka lakukan, kita tidak boleh setuju,
Status mereka itu, otomatis jadi masalah tahu !
Bahwa mereka akan gagal, kami sudah yakin dari dulu.

Tanda ketiga:
Dakwah itu harus jelas, tegas, tidak boleh basa basi,
Karena itu tidak masalah kalau harus mencela dan memaki,
Santun itu sunnah, wajib sampaikan kebenaran itu pasti,
Kalau lalu dimusuhi, itu risiko kami para pewaris nabi.

Tanda keempat:
Hati-hati dengan peradaban kufur,
Semua hal yang berasal dari sana harus dikubur,
Para pejabatnya diajak tobat lalu disuruh mundur,
Semua yang mereka miliki biarkanlah hancur.

Tanda kelima:
Sekarang ini kita masih hidup seperti Nabi di Makkah,
Jadi seperti belum turun ayat-ayat mu’amalah,
Juga sebenarnya belum wajib itu sholat Jum’ah,
Jadi mau beramal apa saja, caranya terserahlah.

Tanda keenam:
Sekarang ini kita sudah hidup dalam Daulah Islam,
Jadi tak perlu lagilah mengkritik penguasa siang malam,
Bila mau beri nasehat, temuilah empat mata di istana dalam,
Jangan demo, karena itu cara demokrasi yang kufur dan haram.

Tanda ketujuh:
Masyarakat kita ini sudah masyarakat Islami,
Tinggal dipoles amal di sana dan dipoles ahlaq di sini,
Karena itu, jalannya adalah ishlah, bukan revolusi,
Hati-hati, karena revolusi itu sering ditemani anarki.

Ooo saudaraku,
Bila ada salah satu tanda-tanda itu di dadamu,
Lekaslah istighfar lalu segera ambil air wudhu,
Perbaiki niatmu, renungkan kata-kataku,
Dan jangan ambil kesimpulan terburu-buru.