Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog

Archive for the ‘Islam’ Category

My JICMI Paper (Closing Session)

Sunday, December 15th, 2013

jicmi

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB INTELEKTUAL MUSLIM DALAM MEMBANGUN PERADABAN ISLAM

Prof. Dr.-Ing. Fahmi Amhar
Research Professor in Spatial Information System
Geospatial Information Agency
Jl. Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong-Indonesia
famhar@yahoo.com, fahmi.amhar@big.go.id


Abstract

Muslim Intellectuals have submitted some proposals as solution for some problematics in the world.  But some of them missed the whole system-framework and the islamic paradigm, so that their solutions are not yet effective.  Islam gives inspirations to many aspects in science and technology.  Islam gives the frame how research could be done.  And Islam gives the guidence, how the technology should be applied.  Technology without Islam will enslave, Islamic world without technology will be colonialized, but technology guided by Islam will liberate the world from slavery and colonialism. 

The society is built by individual personality (taqwa); by public opinion which guided the social-control; and by state policy.  Muslim intellectuals should take the responsibilty to improve the awareness of the umma and change the dominant opinion – which now is secular-liberalism one.  And muslim intellectuals should aso change the opinion of political leaders.  When the islamic awareness of leaders improved, then the leader can change the opinion of the umma so that they can be transformed to be a better society.

Abstrak

Cendekiawan Muslim telah mengajukan berbagai proposal sebagai solusi untuk beberapa problematika di dunia. Tetapi beberapa dari mereka masih belum menangkap kerangka sistem keseluruhan dan juga belum mendasarkan pemikirannya pada paradigma Islam, sehingga solusi mereka belum efektif. Islam memberikan inspirasi tentang banyak aspek dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Islam memberikan kerangka bagaimana penelitian bisa dilakukan. Dan Islam memberikan bimbingan , bagaimana teknologi harus diterapkan. Teknologi tanpa Islam akan memperbudak, dunia Islam tanpa teknologi akan dijajah, tetapi teknologi dipandu oleh Islam akan membebaskan dunia dari perbudakan dan penjajahan. (more…)

Ilmu Kimia tidak untuk Pembantaian Massal

Wednesday, September 18th, 2013
Bapak Kimia Jabir al Hayan

Bapak Kimia Jabir al Hayan

Oleh: Dr. Fahmi Amhar

Miris mendengar bahwa di Suriah yang tengah bergolak, senjata kimia telah disebarkan ke tengah-tengah penduduk.  Senjata itu telah membantai ribuan warga sipil – termasuk ribuan anak-anak, wanita dan lansia –dalam waktu singkat.  Gas syaraf yang terhirup orang-orang yang sedang tidur di malam hari itu telah mematikan syaraf yang mengatur pernafasan, sehingga korban seperti tercekik, dan akhirnya menemui ajalnya.

Andaikata para ilmuwan Islam di masa lalu mengetahui bahwa teknologi yang dikembangkannya digunakan untuk tujuan laknat seperti itu, tentu mereka akan menyesal, dan memusnahkan ilmu itu sebelum jatuh ke tangan orang-orang durjana.  Manusia tanpa iptek akan terjajah.  Manusia tanpa Islam akan menjajah.  Hanya manusia yang dipimpin oleh Islam dan menguasai iptek akan membebaskan dunia dari penjajahan.

Para ilmuwan Islam mengembangkan ilmu dan teknologi kimia untuk mengubah peradaban.  Sebelumnya, ilmu kimia dipraktekkan campur aduk dengan mistik oleh para tukang sihir.  Berabad-abad para tukang sihir dari segala penjuru juga mencari “batu bertuah” yang konon berkhasiat dari untuk membuat ramuan yang dapat memperpanjang umur sampai untuk mengubah belerang menjadi emas.  Andaikata para alkimiawan (demikian julukan ahli kimia berbau sihir pada masa itu) berhasil, niscaya dinar emas tidak berharga lagi, karena mudah dibuat dari benda-benda lain.

Namun pada masyarakat Islam, profesi tukang sihir semacam itu lambat laun tersingkir.  Nabi mengatakan, “barangsiapa mendatangi tukang sihir lalu membenarkan kata-katanya, maka tertolak shalatnya 40 hari”.  Muncullah para kimiawan yang bekerja dengan cara-cara rasional dan eksperimental serta dapat dirunut segala langkahnya dalam menciptakan material yang baru. (more…)

Menggagas Sistem Pertanahan Syariah

Wednesday, September 18th, 2013
tanah sengketa -  ilustrasi gambar di ambil dari menarailmuku.blogspot.com

Tanah Sengketa – ilustrasi gambar di ambil dari menarailmuku.blogspot.com

oleh: Fahmi Amhar

Situasi pertanahan di Indonesia belum pernah membuat orang bisa tidur nyenyak. Kepastian hukum masih sering dilanggar. Penyerobotan, penggusuran, dan penelantaran tanah produktif untuk tujuan spekulatif masih sering terjadi. Pada tataran makro, hukum yang berlaku masih memihak kepada para pemodal besar. Contohnya adalah sengketa tanah ulayat antara masyarakat adat dengan pemegang HPH atau konsesi pertambangan.

Dalam semangat berbagai kalangan untuk menerapkan kembali syariat Islam dalam kehidupan, perlu dielaborasi, sejauh mana pemahaman ummat — terutama para ulama — atas sistem pertanahan syariah. Klaim bahwa Islam telah sempurna sampai akhir zaman perlu dibuktikan dengan berbagai solusi praktis atas berbagai persoalan yang ada. Kesuksesan sistem perbankan syariah bisa dijadikan motivasi untuk mencari sistem pertanahan syariah sebagai alternatif sistem yang ada saat ini.

Masalah kepemilikan
Seperti masalah kepemilikan pada umumnya, dalam Islam masalah pertanahan mencakup aspek sebab-sebab kepemilikannya, pengelolaannya, dan pemanfaatannya (An-Nabhani: Nizamul Iqtishady fil Islam). Hanya berbeda dengan harta bergerak, tanah tidak bisa dikembangkan atau diperbanyak. Karena itu tanah adalah sumber daya yang terbatas.
Islam mengenal tiga jenis kepemilikan, yakni kepemilikan individu, negara dan publik. Kepemilikan individu adalah izin syar’i sehingga seseorang bisa menguasai tanah secara mutlak, termasuk menggunakan, menjual, menghadiahkan, mewakafkan serta mewariskannya berdasarkan syara’. (more…)