Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog

Mencari Masjid di Lingkar Kutub

Saturday, April 2nd, 2011
Masjid Montreal

Masjid Montreal

Pasti Anda pernah mendengar pertanyaan, “Bagaimana shalat di daerah kutub yang panjang siangnya atau malamnya berbulan-bulan?”  Mungkin ustadz yang ditanya akan menjawab, “Ah di sana tidak ada manusia, atau minimal tidak ada Muslimnya”.

Salah fatal.  Saat ini di kutub utara ada Muslim, dan ada masjid!  Masjid yang diresmikan 21 September 2010 ini berada di kota Inuvik, Kanada, yang posisinya 68°20′ Lintang Utara, 133°25 Bujur Barat.  Seperti kita ketahui, kutub utara dimulai dari lintang 66° 33′ 44″.

Masjid paling utara di bumi akan menjadi rumah ibadah bagi sekitar 100 lebih kaum Muslim di antara 3.200 penduduk.  The Zubaidah Tallab Foundation, sebuah lembaga amal Islam di Manitoba, mengumpulkan dana hampir $ 300 ribu untuk membangunnya di Winipeg dan mengapalkan masjid itu ke Inuvic sejauh hampir 4000 Km.

Kanada sendiri adalah sebuah negeri yang amat luas (luas daratannya lima kali Indonesia, tetapi sebagian besar adalah padang tundra di wilayah kutub!), dan hanya berpenduduk 32,8 juta, sedang Muslimnya hanya sekitar 784.000 jiwa atau sekitar 2,5 persen.  Tentu saja tidak semua mempraktikkan Islam, sebagian adalah “Muslim kultural”.

Komunitas Muslim di Kanada adalah setua bangsa Kanada itu sendiri.  Empat tahun setelah berdirinya tahun 1867, sensus menemukan 13 Muslim di Kanada.  Masjid pertama berdiri di Edmonton 1938, di mana ada 700 Muslim.  Sekarang masjid ini bagian dari museum Fort Edmonton Park.  Setelah 1960-an, jumlah Muslim meningkat pesat, setelah ada imigrasi besar-besaran dari Timur Tengah.

Dibandingkan Muslim di Eropa, Muslim di Kanada tidak mendapatkan masalah seberat Muslim di Eropa – yang pernah mengalami trauma Perang Salib, meski akhir-akhir ini menguat pula masalah integrasi sebagian Muslim yang memakai cadar dengan mainstream.  Secara umum Muslim Kanada hanyalah salah satu kelompok etnis, ras atau agama yang bersama-sama membentuk Kanada.

Kota dengan populasi Muslim terbesar adalah Montreal.  Ada 12 masjid di Montreal, dan secara berkala mereka melakukan “Montreal Open Door Mosques”.  Selain itu terdapat juga “masjid kagetan” di kampus, seperti di McGill University.  Di universitas ini terdapat pusat studi Islam yang banyak dijadikan tempat S2 dan S3 dosen-dosen UIN dari Indonesia.  Perpustakaan di sini memiliki koleksi buku yang sangat lengkap.  Tidak cuma buku-buku Islam berbahasa Arab dan Inggris, tetapi yang berbahasa Urdu, Persi, Turki atau Indonesia juga banyak.  Hanya sayang, mainstream pemikiran yang berkembang di McGill adalah Islam liberal.[]