Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog

ADA 70 BIDADARI MENANTI KITA DI SURGA

Sunday, August 14th, 2011

Akhirnya puisinya selesai juga …  Meski mungkin ada satu-dua baris yang masih bisa di-update bila ketemu kalimat yang lebih indah dan sarat makna.  Selanjutnya akan ada puisi ADA 70 CALON BIDADARI SURGA DI ANTARA KITA.

ADA 70 BIDADARI MENANTI KITA DI SURGA

Ada 70 bidadari menanti kita di surga.
Masing-masing memiliki amalan favorit yang membuatnya bahagia.

Ada yang favoritnya pada pencarian ilmu dan kata-kata bijaksana.
Ada yang favoritnya pada mempelajari Qur’an atau mengajarkannya
Ada yang favoritnya pada meninggalkan segera yang tidak memiliki dalil dari Allah atau Rasul-Nya
Ada yang favoritnya pada ilmu bermanfaat yang ditinggalkannya kepada umat manusia
Ada yang favoritnya pada mendidik manusia sehingga mengenal Tuhannya

Ada yang favoritnya pada air wudhu yang membuat wajah bersinar ceria
Ada yang favoritnya pada menyerukan adzan memanggil manusia pada saat-saatnya
Ada yang favoritnya pada tegaknya shalat yang mencegah perbuatan keji nan sia-sia
Ada yang favoritnya pada puasa Ramadhan yang tak cuma lapar dan dahaga
Ada yang favoritnya pada bacaan Qur’an yang mencerahkan akal dan menyejukkan jiwa
Ada yang favoritnya pada qiyamul lail yang membuat seorang sepertiga malam terjaga
Ada yang favoritnya pada zakat yang membersihkan harta
Ada yang favoritnya pada haji mabrur yang membuka wawasan dunia

Ada yang favoritnya pada menutup aurat di depan orang-orang non mahram dewasa
Ada yang favoritnya pada makan minum yang halal dan thayyib pada saatnya
Ada yang favoritnya pada berbuat baik kepada kedua orangtua terlebih di masa senjanya
Ada yang favoritnya pada perlakuan bersahabat yang penuh cinta pada keluarganya
Ada yang favoritnya pada mencetak generasi saleh titipan Sang Pencipta

Ada yang favoritnya pada memperlakukan baik tetangga seolah-olah akan menjadi ahli warisnya
Ada yang favoritnya pada mengasihi anak yatim yang terlunta seolah-olah anak kandungnya
Ada yang favoritnya pada memberi makan kaum dhuafa di hari kelaparan melanda
Ada yang favoritnya pada mengasihi binatang karena Allah memerintahkannya
Ada yang favoritnya pada menanam pohon sekalipun kiamat akan datang di sore harinya

Ada yang favoritnya pada berdiam diri bila tidak mampu mengucapkan kalimat yang bijaksana
Ada yang favoritnya pada kesabaran menerjang derita yang tak kunjung sirna
Ada yang favoritnya pada tawadhu’ meski memiliki prestasi kelas dunia
Ada yang favoritnya pada menjaga diri dari maksiat meski tiada yang melihatnya
Ada yang favoritnya pada mengakui kesalahan dan meminta hukum syara’ diterapkan atasnya

Ada yang favoritnya pada memaafkan kesalahan meski dia sanggup membalasnya
Ada yang favoritnya pada membalas kejahatan dengan amalan yang sebaik-baiknya
Ada yang favoritnya pada menyingkirkan kemungkaran dengan kekuasaannya
Ada yang favoritnya pada mengungkap kemungkaran dengan kata-katanya
Ada yang favoritnya pada menolak kemungkaran dengan sepenuh hatinya

Ada yang favoritnya pada adilnya pemimpin meski amat berkuasa
Ada yang favoritnya pada ibadah yang ditekuni dari usia muda
Ada yang favoritnya pada hati yang terkait pada rumah-rumah Allah Azza wa Jalla
Ada yang favoritnya pada pertemuan dan perpisahan karena Allah belaka
Ada yang favoritnya pada penolakan ajakan berzina yang ditawarkan wanita jelita
Ada yang favoritnya pada sedekah yang disembunyikan bahkan dari tangan sebelahnya
Ada yang favoritnya pada mengingat Allah hingga bercucuran air mata

Ada yang favoritnya pada aktivitas bisnis yang bebas maisir, gharar dan riba
Ada yang favoritnya pada membayar upah pekerja sebelum kering keringatnya
Ada yang favoritnya pada jual beli yang tak pernah memanipulasi neraca
Ada yang favoritnya pada menjadikan sedekah hutang orang yang tak berdaya
Ada yang favoritnya pada pemenuhan janji atau sumpah dalam aqad-aqadnya

Ada yang favoritnya pada bersegera memenuhi setiap seruan syariat sekalipun berat dirasakannya
Ada yang favoritnya pada menghargai waktu agar tidak merugi di akherat dan di dunia
Ada yang favoritnya pada selalu berpesan dengan kebenaran dan kesabaran di setiap masa
Ada yang favoritnya pada selalu mensyukuri karunia Tuhannya, berapapun besarnya
Ada yang favoritnya pada berangkat tidur tanpa mensisakan sedikitpun dengki di hatinya

Ada yang favoritnya pada mendamaikan orang-orang yang bersengketa
Ada yang favoritnya pada bersilaturahmi pada saudaranya meski tidak berperkara
Ada yang favoritnya pada mengutamakan kebutuhan saudaranya meski dia sendiri menderita
Ada yang favoritnya pada menahan amarah yang meski sangat benar alasannya
Ada yang favoritnya pada menutupi aib saudaranya

Ada yang favoritnya pada memberikan persaksian yang benar pada saat dibutuhkannya
Ada yang favoritnya pada berlaku adil sekalipun terhadap orang-orang yang dibencinya
Ada yang favoritnya pada menjadikan dakwah sebagai poros hidupnya
Ada yang favoritnya pada ketegaran menghadapi ancaman, fitnah dan hinaan dalam aktivitasnya
Ada yang favoritnya pada bai’at sumpah setia membela pemimpin yang akan menerapkan Islam lebih dari membela istrinya atau anak-anaknya.

Ada yang favoritnya pada mentaati pemimpin yang taqwa baik di depan maupun di belakangnya
Ada yang favoritnya pada mengingatkan pemimpin dengan ilmu agar bertaqwa
Ada yang favoritnya pada kalimat yang benar di depan penguasa durhaka
Ada yang favoritnya pada hijrah meski membuatnya miskin dan sebatang kara
Ada yang favoritnya pada jihad fi sabilillah di medan laga

Ada yang favoritnya pada membebaskan manusia dari penindasan atau status hamba sahaya
Ada yang favoritnya pada mengelola sumberdaya alam untuk maslahat ummat oleh negara
Ada yang favoritnya pada memudahkan urusan rakyat jelata tanpa diminta
Ada yang favoritnya pada menjaga kesatuan negeri-negeri Islam dari segala bahaya
Ada yang favoritnya pada menegakkan keadilan, sekalipun sanksi akan jatuh pada keluarganya

Dan Allah masih memiliki bidadari-bidadari yang lain dalam jumlah tak terhingga
Bidadari-bidadari yang ideal tubuhnya, cantik wajahnya, dan muda usianya
Yang aroma selembar rambutnya bisa membuat seluruh manusia di dunia terpesona
Yang menyamakan mereka adalah, mereka hanya bisa ditemui di surga sana
Tempat kembali orang-orang beriman suami-suami mereka

Apakah kira-kira mereka akan bahagia?
Kalau mereka dijodohkan dengan kita?
Sedang modal kita hanya doa tanpa amalan favorit mereka?

(14 Ramadhan 1432 H / 14 Agustus 2011 M)

PENGUASA SESUNGGUHNYA

Thursday, October 22nd, 2009

Sekarang banyak orang silau,

Jadi pejabat apalagi menteri oh alangkah enaknya,

Dan banyak orang yang risau,

Kenapa bukan dia yang duduk di sana …

 

Padahal yang sudah pernah di sana tahu faktanya,

Jabatan resmi tidak otomatis berkuasa nyata,

Karena terlalu banyak persoalan tidak dikuasainya,

Terlalu banyak aturan tak pernah dibacanya,

Dia bergantung pada orang-orang di sekelilingnya,

Padahal terlalu banyak orang tidak dikenalnya.

 

Pejabat yang cuma gila harta dan tahta,

Semua itu tidak memusingkannya,

Tetapi pejabat yang masih punya rasa,

Membuatnya serasa dihimpit benua.

 

Bayangkan kau jadi menteri ekonomi,

Tetapi semua pidatomu harus dibuatkan Bank Dunia,

Sehingga kalau kau bicara tanpa teks tentang ekonomi rakyat,

Habis itu hampir pasti kau didamprat.

 

Bayangkan kau jadi menteri olahraga,

Tetapi pembantumu harus ustad-ustad,

Kemudian mereka harus membuka acara,

Festival voli pantai dengan gadis-gadis yang membuka aurat.

 

Bayangkan kau jadi menteri pendidikan,

Anggaranmu membuat iri semua orang,

Tetapi kau tak kuasa menghentikan acara-acara anti pendidikan,

Yang diumbar di media-media massa atas nama kebebasan.

 

Bayangkan kau jadi presiden,

Tetapi dua karung surat dari para tokoh dunia tidak pernah disampaikan kepadamu,

Kau juga tidak bebas menghubungi mereka, atau membuka sendiri email mereka,

Dan ketika sebuah dokumen harus kau tanda tangani,

Kau hanya diberi waktu lima menit untuk membacanya,

Itupun kalau dokumen itu sampai ke mejamu.

 

Siapapun yang memiliki pengaruh,

Yang diikuti oleh pejabat, menteri atau presiden sekalipun,

Suka atau tidak suka,

Terlihat kecil ataupun raksasa,

Itulah penguasa yang sesungguhnya,

sekalipun status tidak disandangnya,

sekalipun publik tidak mengenal namanya.

FA

(2009-10-21, ketika nama anggota KIB-2 diumumkan)

Di saat “demokrasi” sedang “trendy”

Wednesday, October 21st, 2009

Fahmi Amhar

Di saat “demokrasi” sedang “trendy”
Di saat “hak asasi manusia” sedang menjadi “paradigma”
Di saat “pasar bebas” sedang rame-rame menjadi “alat pemuas”
Di saat “perang melawan terorisme” sedang menjadi “pembenaranisme”
Di saat itulah kau diuji
Apakah kau “ikut pada yang banyak” – atau kau ikut pada hati nurani ….

Kami tidak setuju dengan diktator ataupun otokrasi,
Sebagaimana kami juga tidak setuju anarki maupun demokrasi,
Yang kami inginkan hanya sebuah kedaulatan hakiki anak negeri,
Untuk mewujudkan perintah-perintah ilahi menjadi rahmat di bumi ini …

Kalau kalian bingung dengan sikap mereka, kawan,
Jangan gegabah menuduh mereka pengkhianat ataupun lawan,
Mereka tidak pernah melakukan korupsi ataupun kekerasan,
Ajak mereka bicara, coba cerna apa yang mereka katakan,
Mereka tidak akan memaksamu mengikuti yang mereka inginkan,
Sebagaimana kalian tak akan mampu memaksakan pikiran kalian,
Karena pemikiran hanya dapat dikalahkan oleh pemikiran,
Dan sejarahlah yang akan membuktikan,
Pikiran mana yang akan bertahan melampaui zaman.

Salam

FA

.- ——————————————————————————————-

Date: Tue, 20 Oct 2009 18:00:21 -0700
From: bagoes_nirwana@yahoo.com
To: img_itb@yahoogroups.com; img@itb.ac.id; Polombuh@yahoogroups.com; kamerad97@yahoogroups.com; iagd@iagditb.net
Subject: [iagd] 5000 Mahasiswa Bersumpah akan Berjuang Menegakkan Negara Khilafah di Indonesia

Menurut saya jelas-jelas sebuah pengkhianatan

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=158100394525&id=98636374558&ref=share

Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati…
Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati…
Khilafah, Khilafah, akan tegak kembali…
Khilafah, Khilafah janji Allah yang pasti…

Itulah salah satu yel-yel yang dinyanyikan lebih dari 5000 mahasiswa-mahasiswi Islam dari berbagai perguruan tinggi dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, Bali, Madura dan Jawa dalam Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII), Ahad (18/10) di depan Basket Hall, Senayan, Jakarta.

Dengan penuh semangat, dari pagi hingga matahari tepat di atas kepala, mereka berulang kali melompat-lompat menerikan yel tersebut di sela-sela orasi para cendikiawan Muslim diantaranya adalah Fahmi Amhar, Dwi Condro Triono dan Fahmi Luqman di samping orasi dari para perwakilan mahasiswa. …