Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog
January 28th, 2008

Technoscience Spirituality Quotient (TSQ)

Alhamdulillah, setelah sukses dengan FSQ-training, saya mencoba menjawab tantangan kalangan kampus dan dunia peneliti untuk mengembangkan jenis baru pelatihan, yaitu TSQ (Technoscience-Spirituality-Quotient) = melejitkan kreativitias ilmiah berbasis spiritual.

Training ini memiliki missi sebagai berikut:

1. Membimbing agar setiap orang mendapatkan landasan spiritualitas yang kokoh, keimanan yang tahan banting secara rasional, dan produktif secara ilmiah.  Keimanan tidak disalahgunakan untuk menghambat penyingkapan hukum-hukum alam secara ilmiah, tetapi sebaliknya, justru mendorong pembukaan cakrawala-cakrawala baru bagi dunia ilmiah.

2. Menjadikan seseorang yang memiliki kepekaan ilmiah yang tinggi sekaligus juga menjadi seseorang yang memiliki kedalaman iman.  Ilmu pengetahuan tidak memunculkan arogansi ilmiah yang menolak aqidah dan syariat, tetapi sebaliknya, justru memperkuat iman dengan perspektif baru, serta membentengi iman dari godaan mitos, tahayul, bid’ah dan churafat.

3. Membentuk seseorang yang pada dasarnya kreatif agar mewujudkan kreativitasnya dalam bingkai tanggungjawabnya sebagai pemakmur di muka bumi (khalifatul fil ardh).  Kreativitas bukan suatu ancaman yang harus dikekang atau dibatasi pada satu dimensi kehidupan saja, tetapi suatu potensi yang kalau dibingkai secara tepat, akan dapat menjadi salah satu pilar kekuatan kemanusiaan yang bertanggungjawab kepada Sang Pencipta kehidupan.  Kreativitas yang paling merubah dunia adalah kreativitas teknologi.  Hanya sayangnya, ketika teknologi dikembangkan tanpa basis spiritualitas, maka teknologi akan menjadi hampa, tidak memanusiakan manusia, dan tidak bersahabat dengan alam.  Teknologi yang seperti ini akan tidak berkelanjutan.

Training ini diarahkan untuk:

1. Para mahasiswa dan peneliti agar meraih prestasi ilmiah yang tinggi sekaligus dalam stabilitas keimanan yang terjaga, sehingga siap menjadi agen perubahan untuk menolong bangsa yang saat ini sekarat, karena tergantung oleh teknologi asing, sehingga terbelit oleh hutang bunga berbunga dari luar negeri, terjajah secara politik, dan tinggal menunggu ajalnya.

2. Para aktivits masjid agar terbuka wawasannya pada dunia ilmiah, agar tidak terseret pada isu atau mitos yang kontraproduktif, sehingga dakwah mereka dapat bersinergi dengan arus intelektual kampus yang telah tercerahkan.

3. Masyarakat umum, agar berkembang menjadi “learning-based-society” dan “knowledge-based-society” – masyarakat yang gemar belajar dan masyarakat yang menggunakan ilmu pengetahuan dalam aktivitas kesehariannya, bukan masyarakat yang gampang diombang-ambingkan oleh sentimen-sentimen palsu, gossip-gossip murahan atau mitos-mitos usang.

Training diberikan dalam satu hari atau setengah hari (tergantung tingkat kedalaman).  Metode training adalah menggabungkan antara aspek intelektual, emosi dan spiritual pada diri seseorang, sehingga diharapkan hasil maksimal yang mendorong seseorang untuk bersikap dan bertindak seperti yang diharapkan.

Tags: ,

.

Leave a Reply